Sabtu, 21 Oktober 2017

PADUAN SUARA SEBAGAI SARANA EFEKTIF PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA



PADUAN SUARA SEBAGAI  SARANA EFEKTIF
PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA

Oleh: Yuni Astutik, S.Pd.
SD Ungaran 1 Yogyakarta.
Email : yunastik@yahoo.co.id


Ada Apa dengan Moral Kita ?
          Jika kita layangkan pandangan jauh di belakang sana, dan sejenak kita pejamkan mata kita, dan biarkan anak panah memori kita menembus ruang imajinasi kita, maka ada segudang kebaikan-kebaikan di sana. Anak panah itu pun melesat membawa kita ke ruang memori dimana ditemukan keindahan-keindahan di sana. Banyak senyuman terurai di sana, tidak lagi dikulum saja, namun deraian tawa tanpa beban yang mampu mewakili kejujuran hati mereka, kebahagiaan hati  dan kebaikan mereka bahkan ketulusan hati. “Amboi..seandainya ku mampu memutar waktu dan kembali ke masa itu... “
            Kini kita tidak lagi memejamkan mata untuk melihat segala sesuatunya, namun perlu membelalakkan mata. Era informasi dan pengetahuan yang ditandai oleh penempatan teknologi informasi dan kemampuan intelektual sebagai modal utama  dalam berbagai bidang kehidupan, ternyata, disisi lain memberi dampak negatif terhadap pertumbuhan karakter bangsa. Semakin hari degradasi moral sikap dan perilaku semakin terasa baik di masyarakat maupun dikalangan murid kita. Watak dan karakter masyarakat pada umumnya dan siswa kita pada khususnya cenderung mengalami kemunduran. Sudah pastilah jika watak dan perilaku siswa kita mengalami kemunduran jika masyarakat juga sedang dalam keadaan demikian, karena siswa kita adalah bagian dari msyarakat. Jangan lupa, bahwa kita kita pun adalah masyarakat itu sendiri. Sikap kedistorsian, sikap kemunduran, serta sikap tidak terpuji lainnya, bahkan sikap tidak menghargai bangsa semakin meningkat dan menggejala di kalangan  masyarakat.
Adalah benar bahwa saat ini mata kita dibuat melotot dan bahkan hampir ‘keluar’ jika melihat perilaku masyarakat di masa kini, yang jelas sangat berbeda 180 derajat  dibanding masa kecil kita dulu.  Setidak-tidaknya masa dulu masih mampu memberikan keberadaan etika. Karena itu hal sekarang yang terjadi sesungguhnya sangatlah  mengerikan dan menakutkan ditinjau dari segi peran regenerasi bangsa ini.
Mengapa dan apa yang terjadi sekarang ini? Degradasi moral seperti yang tertulis di atas ditandai dengan memundurkan sikap santun, ramah, kebersamaan, kegotong-royongan, kebhinnekaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat sekolah pada khususnya. Perilaku anarkisme dan ketidakjujuran, tawuran, menyontek, membuli, marak di kalangan peserta didik. Masalah lainnya adalah  keidakpedulian akan etika, baik etika berpakaian maupun etika pergaulan ( rasa hormat siswa terhadap guru, siswa terhadap karyawan,  siswa terhadap orang tua, dan bahkan antar orang tua dan orang tua yang lainnya). Bahkan jika sedikit melirik ke kiri dan ke kanan, tidak hanya dikalangan pendidikan yang marak dengan kemunduran moral, di kalangan pejabat pun bisa terjadi. Pejabat pun terlena dan tidak sedikit yang tergelincir telah menyalahgunakan wewenang sehingga terjadilah korupsi. Perilaku-perilaku seperti itu menunjukkan bahwa bangsa ini telah terbelit oleh rendahnya moral, akhlak atau karakter. Miris bukan ?

Mengapa Bisa Terjadi ?
          Problematika moral tersebut tidak bisa dilepaskan dari proses pendidikan dan pembelajaran yang selama ini berlangsung, yaitu pendidikan dan pengajaran  yang cenderung formalistik dan hanya mementingkan hasil akhirnya saja yaitu dalam bentuk nilai. Orang tua siswa  dan siswa sendiri hanya mementingkan nilai. Yang penting dapat nilai bagus, tidak penting bagaimana cara mendapatkannya, yang penting nilai angka sebagai hasil akhirnya adalah bagus. Jika bagus maka anak dikatakan pintar, namun jika hasinya jelek maka anak dikatakan kurang pintar, padahal tidak selalu demikian adanya. Bisa saja anak yang kesehariannya memang pintar dan jujur, karena saat ulangan hari itu sakit maka mendapatkan nilai jelek. Namun anak yang kesehariannya kurang pintar namun karena matanya  mampu menari-nari dan meliuk kekiri-kekanan sehingga berhasil mendapatkan sasaran pandangan yang menguntungkannya, ya tentunya nilai menjadi baik. Tentu saja kejujuran dipertanyakan. Namun jika anak paham bahwa yang terpenting adalah sikap kejujuran, dan kerja keras supaya mendapat nilai bagus maka semuanya tentu akan baik-baik saja. Yah sebenarnya inilah yang dibutuhkan.
Rendahnya karakter siswa kita, rendahnya karakter masyarakat, serta rendahnya karakter bangsa ini,  menjadi perhatian semua pihak. Kepedulian kita pada karakter telah dirumuskan dalam Pasal 3 Undang-Undang nomor 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, menyebutkan  “Pendidikan Nasional berfungsi  mengembangkan kemampuan  dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat, dalam rangka  dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi  peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab “ Pendidikan Nasional mendorong terwujudnya generasi penerus bangsa yang memiliki karakter religius, berakhlak mulia, pintar, mandiri dan demokratis.

Pertanyaannya sekarang adalah “ Bagaimana cara mendapatkan karakter baik tersebut ?”
          Untuk mendapatkan point-point karakter baik seperti yang telah tertulis di atas sebenarnya tidak sulit. Ingin tahu caranya ? Caranya adalah kita hanya perlu memberi porsi pelajaran seni untuk diajarkan pada siswa. Pelajaran seni ada tiga macam yaitu seni musik, seni tari, dan seni rupa. Dalam kesempatan ini yang perlu saya uraikan adalah pengembangan karakter melalui pembelajaran musik.  Yang dimaksudkan adalah banyak karakter yang didapat melalui pembelajaran musik. Pembagian musik adalah musik vokal dan musik instrumen.  Supaya pembicaraan kita tentang musik sebagai pembentuk karakter siswa ini tidak terlalu panjang lebar, maka saya fokuskan pada musik vokal dalam bentuk paduan suara.
Mengapa Paduan Suara  sebagai Sarana Efektif dalam Pembentukan Karakter Siswa ?
          Paduan Suara adalah bagian dari musik vokal. Musik vokal ada dua yaitu musik vokal tunggal dan musik vokal kelompok atau bersama. Paduan suara adalah musik vokal yang dilakuakn secara bersama. Melodi yang dinyanyikan bisa dalam satu suara yang dinyanyikan bersama dengan mengingat akan kesatuan teknik, kesatuan rasa, kesatuan volume suara, kesatuan imajinasi, kesatuan interpretasi, dan kesatuan tujuan yaitu keindahan. Jika kita cermati satu-satu,  melalui pembelajaran paduan suara saja  sudah dapat mewakili beberapa karakter baik yang kita idam-idamkan. Coba kita tengok satu persatu Mengapa paduan suara mampu dijadikan alat efektif untuk melatih dan mengembangkan karakter baik yang kita cita-citakan untuk dimiliki anak ?  Paduan suara mampu dijadikan alat efektif dalam pembentukan karakter latihan paduan suara bertujuan :                                                     
1.      Memberikan  nilai kebenaran melalui pikiran yang cerdas.
2.      Memberikan nilai kebaikan melalui perasaan yang baik.
3.      Memberikan milai keindahan melalui pembinaan kerjasama yang erat antara pikiran, perasaan dan hati.
a.       Pikiran : Nilai kebenaran yang perlu yang perlu diketahui adalah ;
1)      Partitur Lagu Partitur lagu yang bernuansa tanah air dan kebangsaan tentu akan memupuk jiwa nasionalisme. Partitur lagu yang bernuansa daerah  tentu akan memupuk jiwa persatuan, partitur lagu yang bernuansa keindahan alam Indonesia akan memupuk jiwa cinta ibu pertiwi dan cinta alam Indonesia yang kaitannya dengan rasa syukur pada Sang Pencipta. Partitur lagu yang bertema kasih sayang sesama tentu memupuk jiwa empati terhadap sesama. Karakter apa yang didapat dalam poin ini ? Karakter yang diharapkan adalah kemampuan berpikit tepat, kemampuan untuk menghargai karya orang lain, memampuan untuk cinta tanah air dan menumbuhkan jiwa nasionalisme ( yaitu lewat lagu-lagu  perjuangan dan lagu wajib nasional ). Karakter lainnya adalah rasa menghargai perbedaan, menumbuhkan rasa empati dan simpati terhadap sesama, Sikap religius yang ditunjukkan adalah adanya rasa bersyukur atas karuniaNya (lewat lagu bernuansa alam )

2)      Teknik bernyanyi : Untuk mendapatkan teknik yang baik dalam bernyanyi dibutuhkan konsentrasi yang tinggi, kemampuan mengimajinasikan dengan bernyanyi secara teknik yang baik dan benar. Belum lagi masih harus memperhatikan bagaimana cara menyanyikan nada melodi lagu tersebut dengan benar, tentu dibutuhkan  kemampuan berkonsentrasi untuk menemukan titik nada yang benar tersebut.  Kemampuan mengartikulasikan syair dan kemampuan mengintonasikan kata dengan  bersungguh-sungguh. Jika syair tidak dinyanykan dengan bersungguh-sungguh maka berkesan tidak ada kesungguhan. Padahal dalam paduan suara siswa harus mengucapkan syair dengan intonasi dan artikulasi yang benar supaya paduan suara menjadi bagus.  Karakter apa yang didapat dalam pont ini ? Karakter yang didapat dalam poin ini adalah kemampuan berkonsentrasi, kemampuan berimajinasi yang baik,  kemampuan melakukan sesuatu dengan kebenaran dan kesungguhan hati. Serta kemampuan membawa diri dalam ketenangan dan kepercayaan diri.

3)      Performen/penyajian :  Hasil tampilan dikatakan baik jika para anggota mempunyai sikap bernyanyi yang baik. Sikap bernyanyi yang baik adalah jika penyanyi berdiri dengan sikap badan yang tidak mengganggu  jalannya suara. Untuk mendapatkan sikap yang baik tentu saja tidak diperkenankan sambil bergurau. Sikap karakter yang dibutuhkan adalah kepercayaan diri. Sebab dengan terlatihnya berdiri yang baik maka dengan sendirinya kepercayaan diri akan terbntuk.



b.      Perasaan.: Nilai yang didapat adalah nilai kebaikan.
Karena lagu yang dinyanyikan berisikan nilai-nilai kebaikan yang telah dihayati terlebih dahulu oleh komponis. Nilai-nilai kebaikan itu merupakan hasil perenungan atas lingkungan, kebudayaan tempat tinggal komponis. Nilai-nilai kebaikan itu  perlu dirasakan dan dihayati oleh peserta paduan suara secara sungguh-sungguh, sehingga diperoleh nilai kebaikan dalam diri masing-masing siswa.
c.       Hati ; Karakter yang didapat adalah kemampuan melakukan keseluruhan sikap baik diatas dengan bersungguh-sungguh. Kemampuan mengunakan hatinya dalam mengolah emosi. Sehingga perasaan anak terolah yang memapukan anak untuk berempati, bersimpati terhadap lingkungannya.

Hal-hal Penting
Berlatih paduan suara secara rutin akan mampu membentuk  karakter anak, sehingga memiliki jiwa  disiplin, berjiwa baik, berpikir positif, mampu berimajinasi, mampu mengekspresikan hati, mampu bersyukur pada Tuhan, cinta tanah air, bejiwa nasionalis, mempunyai kepercayaan diri. Sikap baik lainnya adalah terbentuknya kerjasama antar teman, rasa empati dan saling menyayangi diantara teman, berjiwa halus, berbudi bahasa halus.
Pengalaman estetis melalui paduan suara merangkum nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan. Imajinasi estetis yang diberikan oleh siswa pada saat bernyanyi membantu pembentukan karakter yang baik dan positif.
         
         
         
Daftar Pustaka :

Depdiknas (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Prof. Dr. Darmiati Zuchdi, Ed.D.dkk (2012). Pendidikan Karakter – Konsep Dasar dan Implementasi di Perguruan Tinggi.